Gempa bumi adalah peristiwa
bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang
ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Energi yang dihasilkan
dipancarkan ke segala arah berupa gelombang gempa sehingga efeknya dapat
dirasakan sampai ke permukaan bumi. Gempa bumi dapat menyebabkan getaran atau
guncangan tanah (ground shaking), likuifaksi ( liquifaction), tanah longsor,
tsunami, dan bahaya-bahaya sekunder (arus pendek, gas bocor, kebakaran, dll).
Bagaimana caranya menghadapi gempa bumi?
ANTISIPASI GEMPA BUMI
- Hal-hal Mendasar
·
Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda
dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi (longsor,
liquefaction dll)
·
Mengevaluasi dan merenovasi ulang struktur
bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempa bumi.
·
Membangun rumah dan infrastruktur lainnya yang
sesuai dengan potensi ancaman. Belajar dari pengalaman negara maju, selain
terdapat standar minimum konstruksi bangunan tahan gempa, juga ada
syarat-syarat lain saat membangun rumah dan bangunan, seperti: bunker
perlindungan dan tempat persediaan makanan.
·
Edukasi tentang potensi ancaman, serta persiapan
dan latihan menyelamatkan diri (survival) dalam keadaan darurat.
Contoh : Di Jepang, setiap kamar mandi
sekaligus berrungsi sebagai bunker per-
lindungan gempa; desain dan konstruksinya dirancang khusus dan mu-
dah dipasang saat membangun rumah. Selain itu, untuk gedung-gedung
publik seperti sekolah dan hotel, harus tersedia meja tahan gempa yang
dapat dipergunakan sebagai tempat berlindung.
- Kenali Lingkungan Tempat Anda Bekerja
·
Perhatikan letak pintu, lift, serta tangga
darurat.
·
Belajar melakukan P3K.
·
Belajar menggunakan alat pemadam kebakaran.
·
Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi
pada saat terjadi gempa bumi, semisal SAR, pemadam kebakaran.
- Persiapan pada Tempat Anda Bekerja dan tinggal
·
Perabotan (lemari, cabinet, dll) diatur menempel
pada dinding (dipaku, diikat, dll) untuk menghindari jatuh, roboh, atau
bergeser pada saat terjadi gempabumi.
·
Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat
yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.
·
Selalu mematikan air, gas, dan listrik apabila
tidak sedang digunakan.
·
Benda seperti lukisan harus jauh dari tempat
tidur, tempat duduk,
atau dimana pun tempat orang duduk. Berilah ekstra-pengaman
pada benda ringan yang tergantung di dinding atau di atas kepala
·
Jangan tidurkan bayi di dekat barang-barang yang
mudah runtuh
atau terjatuh. Pindahkan ke tempat yang aman.
·
Periksa kabel-kabel listrik dan selang gas, perbaiki
atau ganti bagian
yang rusak. Kerusakan alat-alat ini merupakan potensi kebakaran.
- Hindari Kemungkinan Kejatuhan Material yang Membahayakan
·
Atur agar benda yang berat sedapat mungkin
berada pada bagian bawah.
Cek kestabilan benda yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi (misalnya
lampu, lemari, dll).
·
Barang-barang yang besar dan berat, jangan
disimpan di atas rak.
Bila mau dimasukkan rak, maka simpanlah di bagian bawah.
Demikian halnya barang pecah belah.
·
Obat pemusnah serangga, pestisida, dan obyek
yang mudah ter-
bakar harus tertutup dengan erat. Lalu simpanlah di tempat aman.
- Siapkan Peralatan yang Akan Menunjang Setelah Gempa
·
Kotak P3K
·
Senter/lampu baterai
·
Radio
·
Makanan suplemen dan air
- Identifikasi Tempat Aman
·
Dalam ruangan
Adakah sarana
yang dapat dijadikan tempat perlindungan? Perabotan berat, meubeul dari jati dan ranjangyang kuat dapat digunakan sebagai tempat berlindung. Pojok-pojok ruangan (dekat pondasi) juga dapat menjadi tempat menyelamatkan diri. Namun perlu diingat bahwa tempat berlindung harus jauh dari jendela kaca, perapian dan kompor gas, dan lemari berisi barang-barang berat. Gedung Bertingkat Tidak ada waktu
untuk lari keluar ruangan. Tetap di ruangan, dan usahakan merapat ke dinding/pondasi bagian dalam. Konstruksi terkuat gedung bertingkat adalah pondasi dekat lift, dan Anda dapat berlindung disana (tetapi jangan berada di dalam lift atau di area tangga).
- Kesiapsiagaan Menghadapi Gempa Bumi
Ruang Terbuka
Apakah kondisi
di luar ruangan lebih aman dan tidak ada bahaya yang lebih besar? Bila hendak
melarikan diri keluar ruangan, apakah memungkinkan, baik dari segi waktu dan
keamanan? Tiang listrik, tiang telepon, papan reklame, pohon-pohon besar, serta
reruntuhan
bangunan, dapat menjadi ancaman.
TitikPertemuan
Seandainya gempa
datang saat anggota keluarga beraktivitas diluar, dan dampaknya cukup hebat
sehingga mematikan listrik dan sarana komunikasi, maka dirasa penting untuk
menentukan "titik-titik pertemuan" yang mudah dijangkau oleh semua anggota
keluarga.
Misalkan, untuk anak sekolah, kita dapat menentukan titik pertemuan di
alun-alun kota, sebelum kemudian pulang ke rumah atau pergi ke tempat
pengungsian.
·
Tas Siaga dan Bunker Persediaan
Penting untuk
selalu menyiapkan diri atas kemungkinan terburuk dari suatu bencana. Tas siaga
adalah 'teman' yang akan meringankan beban pasca bencana. Selain itu, mencontoh
penduduk Jepang, mereka selalu menyiapkan pasokan air dan makanan (cepat saji)
untuk keadaan darurat.
·
Edukasi Keluarga
=> Setiap anggota keluarga harus
mengetahui rencana kesiapsiagaan
bencana, mengetahui tempat paling aman saat gempa terjadi, dan
mengingat titik pertemuan darurat.
=> Bila kompor gas atau pemanas air tidak digunakan, cabutlah regula-
tor dari tabung gas. Dan ajari semua keluarga cara memasang dan
=>Rencanakan "pintu utama"
untuk menyelamatkan diri. Pintu ini
harus mudah dibuka dalam situasi darurat, dan kuncinya harus se-
lalu tergantung atau mudah ditemukan.
=>Biasakan mencabut regulator dari
tabung gas, bila sedang tidak digunakan.
=>Pintu untuk menyelamatkan diri harus
mudah dibuka dalam situasi darurat.
=>Siapkan senter, pluit dan tas siaga, dan
simpan dekat tempat Anda
tidur. Bilamana gempa menyerang saat tidur, Anda sudah siap.
=>Perlengkapi diri Anda dengan pengetahuan pertolongan pertama
pada kecelakaan (P3K).
=>Latihlah anak-anak untuk menyelamatkan diri, misalkan berlatih
berlindung di kolong meja atau kolong tempat tidur (gunakan meu-
bel yang kuat untukberlindung). Latihan dapat meningkatkan re-
fleks saat situasi darurat.
Semoga bermanfaat : )
No comments:
Post a Comment